Digitalisasi Pendidikan di Sekolah Putri Darul Istiqamah (SPIDI)
Era Revolusi Industri 4.0 membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk transformasi digitalisasi pendidikan yang mengintegrasikan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas, efisiensi dan aksesibilitas pendidikan.
Sekolah Putri Darul Istiqamah (SPIDI) merupakan salah satu lembaga pendidikan berbasis pesantren yang turut bertransformasi mengaplikasikan digitalisasi pendidikan.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang sejauh mana implementasi digitalisasi pendidikan di SPIDI, kami berbicara dengan Kepala Information and Communication Technology (ICT), Ustadz Amal Hasan yang juga selaku Leader of Google Educator Sulawesi Selatan pada Rabu, 25 Desember 2024 di ruang PSB SPIDI.
Alasan Pentingnya Digitalisasi Pendidikan
“Digitalisasi pendidikan merupakan upaya menjawab kebutuhan zaman. Generasi muda, khususnya Generasi Z dan Alpha yang telah familiar dengan teknologi digital sejak lahir. Oleh karena itu, penggunaan teknologi dalam pendidikan merupakan keharusan. Ibarat sekarang kita berpindah tempat tinggal ke tepi laut, maka kemampuan berenang adalah hal yang mutlak harus diajarkan ke anak-anak kita,” jelas Ustadz Amal Hasan.
Tak lupa ia mengutip perkataan yang masyhur :
“Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian.”
Ia melanjutkan, digitalisasi pendidikan untuk level pendidikan dasar dan menengah bukan lagi bicara tentang “alat” dan “cara menggunakannya”, tetapi kita sudah harus masuk ke aspek digital ethic, digital safety hingga digital culture.
Implementasi dan Dampak Digitalisasi Pendidikan di SPIDI
Menurutnya, tidak setiap sekolah yang telah memiliki perangkat teknologi digital otomatis dapat dianggap telah menerapkan digitalisasi pendidikan, sebab titik tekan digitalisasi itu lebih ke SDM, yakni pada aspek wawasan, skill dan habit, bukan pada aspek peralatannya (hardware dan software).
Mendigitalisasi institusi pendidikan itu ada patronnya, yang telah dirumuskan oleh banyak pakar teknologi pendidikan dunia, bukan sebatas menurut pemikiran masing-masing kita saja.
Patron itulah yang merumuskan kriteria dan indikator-indikator tertentu untuk menilai suatu sekolah sudah terdigitalisasi hingga di level mana.
Salah satu patron digitalisasi pendidikan itu adalah yang dirumuskan oleh Google bekerjasama dengan sejumlah lembaga pendidikan dunia yang kemudian menyusun kualifikasi yang kemudian dikenal dengan istilah Google Reference School (GRS) atau Sekolah Rujukan Google.
GRS ini merupakan standar yang berlaku secara internasional sehingga dimana-mana sekolah yang telah menyandang predikat GRS itu sama standarnya sedunia.
Hingga akhir tahun 2024 ini jumlah GRS di Indonesia baru ada sembilan sekolah, dan SPIDI adalah GRS yang ketiga di Indonesia sekaligus adalah yang pertama di luar Pulau Jawa.
“Di sekolah GRS itu, kriterianya antara lain semua guru, siswa dan bahkan staf administrasi telah memiliki akun berbasis cloud dengan keaktifan penggunaannya hingga 100%. Setiap siswa menggunakan chromebook sebagai perangkat digital yang memang telah dirancang khusus untuk digunakan di sekolah, guru-gurunya telah memiliki keterampilan pendidik digital yang disertifikasi secara internasional mulai dari level-1, level-2 dan hingga level trainer,” jelasnya.
Menurutnya lagi, bukti suksesnya implementasi digitalisasi pendidikan di SPIDI adalah habituasi pemanfaatan teknologi yang telah terbangun. Contohnya penerapan ujian sekolah berbentuk project digital, komik digital, kamus digital, pembuatan web, konten video pendek, dan sebagainya.
“Siswi kita pernah menampilkan karya komik digitalnya di kantor Google Asia Fasifik, “ Katanya bersemangat.
Sejak SPIDI ditetapkan menjadi salah satu sekolah rujukan untuk implementasi digitalisasi pendidikan, SPIDI telah ramai dikunjungi oleh berbagai lembaga pendidikan di Indonesia sebagai tujuan studi banding, dan sejumlah guru dan pembinanya kerap mendapatkan undangan menjadi narasumber di berbagai forum yang relevan.
Penutup
Dengan munculnya SPIDI sebagai salah satu pelopor pesantren digital, Ustadz Amal Hasan berharap hal itu dapat meningkatkan optimisme masyarakat terhadap pendidikan di pesantren yang berkualitas.
Digitalisasi pendidikan di SPIDI telah menunjukkan kemajuan signifikan dan berpotensi menjadi contoh bagi lembaga pendidikan lainnya di Indonesia. Dengan terus mengembangkan SDM dan teknologi, SPIDI diharapkan kelak dapat menghasilkan peserta didik yang siap menghadapi tantangan masa depan. Sesuai dengan visi melahirkan generasi Smart and Shalihah.
Oleh : Mudzakkir Abidin
Edited by Amal Hasan