Pada postingan beberapa hari yang lalu, telah dibahas tentang alasan seorang perempuan muslimah harus cerdas dan shalehah, yaitu sebab peradaban dan kemenangan dimulai dari seorang wanita.

Ummu Sulaim adalah sosok perempuan yang dikenal cerdas dan sangat mencintai Rasulullaah Shallallaahu’alaihi Wa Sallam hingga pada suatu waktu, Ummu Sulaim menyerahkan anaknya kepada Rasulullaah Shallallaahu’alaihi Wa Sallam.

Sahabat Anas bin Malik bercerita,

Rasulullah Shallallahu‘alaihi Wa Sallam tiba di Madinah ketika usiaku 8 tahun. Ketika beliau datang, Ibuku menggandeng tanganku menemui beliau,

يَا رَسُولَ اللَّهِ ، إِنَّهُ لَمْ يَبْقَ رَجُلٌ وَلا امْرَأَةٌ مِنَ الأَنْصَارِ إِلا قَدْ أَتْحَفَكَ بِتُحْفَةٍ ، وَإِنِّي لا أَقْدِرُ عَلَى مَا أُتْحِفُكَ بِهِ إِلا ابْنِي هَذَا ؛ فَخُذْهُ فَلْيَخْدُمَكَ مَا بَدَا لَكَ

Ya Rasulullah, tidak ada seorangpun di kalangan anshar, kecuali mereka menghadiahkan sesuatu untuk Anda. Sementara saya tidak memiliki sesuatu yang bisa saya hadiahkan selain putraku ini. silahkan Anda ambil dan jadikan sebagai pembantu untuk keperluan anda. (HR. Abu Ya’la al-Mushili dalam musnadnya).

Ya, anak Ummu Sulaim itu bernama Anas bin Malik, salah seorang sahabat yang melayani Nabi Shallallaahu’alaihi wa Sallam. Dengan sukarela dan penuh cinta, Ummu Sulaim menyerahkan anaknya untuk menjadi pelayan Rasulullah Shallallahu‘alaihi Wa Sallam.

Akhirnya sahabat Anas bin Malik Radhiyallaahu’anhu kemudian sangat dekat dengan Rasulullaah Shallallaahu’alaihi Wa Sallam, dan masuk di antara tujuh orang sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits.

Sahabat Anas bin Malik Radhiyallaahu’anhu senantiasa menemani Rasulullah Shallallaahu’alaihi Wa Sallam hingga wafatnya. Menimba ilmu langsung dari beliau. Mengikuti peperangan bersama Rasulullaah Shallallaahu’alaihi Wa Sallam, membantu mempersiapkan kebutuhan peperangan beliau dan lain-lain.

Selain mendapatkan kemuliaan ilmu Rasulullaah Shallallaahu’alaihi Wa Sallam, Ia juga banyak mendapatkan kemuliaan lain, seperti didoakan oleh Nabi Shallallaahu’alaihi Wa Sallam,

“Ya Allah, perbanyaklah harta dan anaknya, serta berkahilah apa yang engkau karuniakan padanya.” (HR. Bukhari no. 6334 dan Muslim no. 2480).

Dalam sejarah disebutkan, dengan doa dari manusia termulia itulah, sahabat Anas bin Malik memiliki keberkahan yang sungguh luar biasa. Memiliki keturunan yang banyak, harta yang melimpah, usia yangs sangat panjang, dan keluasan ilmu.

Belajar dari kisah ini, tentang kecintaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’aala dan kekasihNya, tentang pengorbanan, ketegaran, dan kerelaan seorang ibu dalam melepas anaknya demi meraih sebuah kemuliaan di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’aala, maka sudah seharusnya seorang ibu pun melakukan hal yang sama ketika sang anak jauh menuntut ilmu. Meneladani ibu para sahabat, tabi’in, tabi’it tabiin, dan ibunda para ulama. Perempuan yang telah menciptakan peradaban di muka bumi ini.

“Dibalik seorang lelaki sukses, ada perempuan hebat. Dan dibalik perempuan hebat, ada seorang ibu yang luar bisa dalam mendidik anak-anaknya. Bukankah madrasah utama itu adalah ibu?”

[Ya Allah perbanyaklah harta dan anakku serta berkahilah karunia yang Engkau beri. Panjangkanlah umurku dalam ketaatan pada-Mu dan baguskanlah amalku serta ampunilah dosa-dosaku]

=======
Dirangkum dari berbagai sumber.

Sekolah Putri Darul Istiqamah