Photo by mohamed abdelghaffar

SPIDI, Maros – Ayah dan Bunda pernahkah Anda menghadapi anak yang sedang marah, menangis, meronta ronta tanpa sebab? Inilah yang disebut dengan tantrum.

Tidak sedikit dari orang tua yang menganggap bahwa tantrum adalah perilaku yang menyimpang, sehingga anak yang tantrum dicap sebagai anak yang nakal dan tidak bisa diatur. Sebagai orang tua kita perlu tahu dulu apa sih tantrum itu? Apakah perilaku tersebut normal pada masa perkembangan anak?

Menurut psikolog Sekolah Putri Darul Istiqamah, Siti Nadra, M.Psi., Psikolog, tantrum merupakan perasaan emosi atau agresif pada anak yang ditunjukan dengan menangis, berteriak, meronta-ronta, berguling guling di lantai hingga melempar barang.

Tentu kondisi tersebut bisa dipastikan membuat Ayah Bunda stress dan bingung. Tenang ya, Ayah Bunda, bukan karena ananda nakal atau rewel, tapi ternyata kondisi tersebut hal yang normal dan merupakan bagian dari proses perkembangan anak.

“Iya, kondisi tersebut normal pada anak usia dini karena mereka belum bisa mengelola emosi negatifnya atau juga belum bisa menjelaskan kondisinya kepada orang dewasa,” kata psikolog SPIDI tersebut yang akrab dipanggil dengan Bu Nadra.

Menurutnya jika tidak ditangani dengan tepat, tentu akan berefek negatif pada perkembangan anak. Diantara efek negatifnya adalah anak menjadi tidak bisa mengelola emosinya secara baik hingga dewasa, tidak bisa menerima kekalahan, egois, tidak mampu menyelesaikan masalah serta mudah putus asa.

Lalu apa sih cara tepat dalam mengatasi tantrum pada anak? Jangan khawatir Ayah Bunda, berikut kami bagikan lima tips ampuh mengatasi kondisi tersebut.

  1. Jangan Panik

Jika anak sedang tantrum, Ayah Bunda sebaiknya tidak panik dan cemas sebab akan membuat kita tidak bisa berfikir jernih untuk mengatasi perilaku tersebut. Tarik nafas dalam dalam dan tetap berusaha tenang. Selanjutnya pikirkan langkah apa yang akan dilakukan sambil memantau kondisi si kecil.

  1. Kendalikan Emosi

Berpikir positiflah karena emosi justru hanya membuat tantrum pada anak semakin parah dan rentan mengarah kepada kekerasan pada anak baik secara verbal maupun fisik. 

Ayah Bunda sekalian, Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk selalu sabar di setiap urusan, karena dapat mengangkat harkat dan martabat serta dapat menghindarkan diri dan orang lain dari keburukan. Hal ini dijelaskan dalam surat Al Baqarah ayat 153.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”

  1. Bersikap Tegas

Emosi dan bersikap tegas merupakan hal yang berbeda ya, Ayah Bunda. Contoh jika ananda tantrum karena ingin dibelikan mainan yang sesungguhnya sudah ia miliki, maka tetaplah bersikap tegas dan tidak segera membelikan apa yang anak inginkan, tetapi saat anak sedang tantrum, ajak dia ke tempat lain yang lebih sepi dan biarkan anak mengeluarkan emosinya hingga anak merasa lelah karena tidak digubris. 

Berikan anak ruang untuk meluapkan emosinya. Namun, bukan berarti Ayah Bunda langsung ‘lepas tangan’ begitu saja. Ayah Bunda tetap harus mengawasi dan berada tidak terlalu jauh dari si kecil.

  1. Memberi Pelukan

Pelukan disini bukan berarti yang berlebihan seperti menina bobokan, tetapi pelukan tegas. Setelah anak mulai terlihat tenang, sampaikan alasan mengapa Ayah Bunda tidak menuruti apa yang ananda inginkan. Dengan catatan saat anak sedang emosi dan marah, diharapkan orang tua untuk menunggu sampai anak mulai tenang dan jangan terbawa emosi. Ingat tips nomor satu, jangan panik dan tetap tenang serta sabar adalah langkah yang terbaik.

Memang sabar itu tidak mudah Ayah Bunda namun Allah SWT berfirman dalam surah Az-Zumar ayat 10

قُلْ يَٰعِبَادِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمْ ۚ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا۟ فِى هَٰذِهِ ٱلدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗ وَأَرْضُ ٱللَّهِ وَٰسِعَةٌ ۗ إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّٰبِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.”

  1. Hindari Menuruti Semua Kemauan Anak

Ayah Bunda sekalian hindarilah untuk kebiasaan menuruti setiap keinginan anak dengan tujuan agar perilaku tantrumnya berhenti. karena anak dapat menggunakan perilaku tantrum sebagai senjata untuk mendapatkan keinginannya. Sehingga, anak akan menjadi lebih mudah untuk tantrum di kemudian hari.

Salah satu keterampilan penting dalam manajemen emosi adalah mengenali dan menerima emosi. Anak-anak seringkali belum bisa memahami perasaan mereka, karena itu perlu bantuan orang tua untuk memperjelas apa yang dirasakan. Orang tua atau orang dewasa sering kali tahu tapi tidak jujur dengan perasaan/emosi yang mereka rasakan, sehingga jadi tidak selaras antara ucapan dengan apa yang sebenarnya mereka rasakan.

Nah Ayah Bunda sekalian Itu dia beberapa cara mengatasi anak tantrum yang bisa dicoba. Kunjungi terus website kami untuk mendapatkan berbagai macam artikel parenting yang menarik.